Mengendalikan Emosi

Posted by : Bachry Strife Rabu, 26 Desember 2012

Apakah Anda orang yang emosional, yang berarti bahwa Anda bertindak lebih sering pada reaksidengan emosi Anda, bukan untuk pikiran rasional Anda? Jika Anda, artikel ini adalah hanya untuk Anda.
Menurut definisi, setiap perasaan yang kuat, baik positif maupun negatif, merupakan emosi. Emosi adalah bagaimana kita mengekspresikan diri kita, bagaimana kita berpikir, merasa, dan berperilaku. Kita perlu emosi untuk berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, untuk menjaga kesehatan mental kita, dan untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi dikenal sebagai kecerdasan emosional.
Kita memiliki emosi positif dan negatif, serta menyenangkan, perasaan tidak menyenangkan, atau netral. Emosi positif membawa kita untuk merasa baik tentang kehidupan. Emosi negatif menyebabkan kehidupan tidak puas dan tidak bahagia.
Bagaimana kita memproses emosi?
Pertama, kita memiliki pikiran. Menanggapi pikiran kita adalah emosi kita. Hanya setelah mengalami emosi-emosi kita bertindak atau bereaksi.
Bagaimana kita bisa menangani emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, iri hati, frustrasi ketakutan, atau? Kami memiliki sedikit kesulitan menangani emosi positif seperti cinta, kebahagiaan, harapan, atau antusiasme, tetapi emosi negatif lebih sulit bagi kami untuk menangani. Masalahnya dengan ini adalah bahwa, jika kita tidak menangani mereka, emosi negatif benar-benar dapat menguasai hidup kita.
Siapa atau apa yang bertanggung jawab atas emosi kita? Ini adalah sistem limbik , sistem struktur saraf di otak yang terlibat dalam pengendalian perilaku emosional. Salah satu bagian dari sistem limbik adalah amygdale , sekelompok badan sel saraf di otak. Calledthe pusat emosional otak, amygdale yang bertugas peran kenangan pengolahan dan emosi.
Ada dua jenis otak: otak rasional dan otak emosional . Kedua jenis otak bekerja sama, pengolahan informasi yang sama. Otak emosional beroperasi lebih cepat, dalam pikiran bawah sadar, menghasilkan emosi, yang kita alami dalam pikiran sadar. Karena otak emosional bereaksi lebih cepat daripada otak rasional, kita dapat menemukan diri kita bertindak sebelum mendahului pikiran-kita bertindak emosional!

Mengapa kita bertindak emosional? Nah, ketika kita bertindak emosional, persepsi kita pergi langsung ke amygdale-emosional-tengah bukan pertama pergi ke neokorteks, yang merupakan bagian otak di mana kita berpikir dan proses pikiran. Pada dasarnya, kita merasa dan bertindak sebelum kita berpikir!

Semua orang tahu bagaimana menghancurkan itu bisa jika kita bereaksi sebelum kita berpikir. Jika kita ingin mengelola tanggapan rasional kita, kita harus melatih kecerdasan emosional .
Izinkan saya mengatakan sesuatu yang lebih tentang perbedaan antara bertindak dan bereaksi. Ketika kita bertindak kita memiliki kekuatan kendali. Ketika bereaksi kita tidak berpikir, karena perintah yang datang dari otak emosional, bukan rasional. Anda mungkin tahu berkata, “Beraksi, jangan bereaksi.” Ini berarti bahwa kita harus berpikir dan bertindak pertama, dan merasa kemudian.
Inti dari kecerdasan emosional adalah untuk merasionalisasi reaksi emosional, dan tidak memiliki mereka membuat drama yang tidak perlu. Tapi apa yang bisa kita lakukan dalam hal itu?

Saran yang paling sederhana adalah untuk mengambil napas panjang dan menghitung sampai sepuluh sebelum bereaksi. Ini masuk akal ketika kita tahu bahwa kita perlu memberikan waktu tambahan untuk otak rasional. Ingat, otak rasional bereaksi lebih lambat dari otak emosional.

Selanjutnya, menyadari apa yang terjadi. Spot pemicu potensial. Mengelola diri sendiri. Mintalah klarifikasi kemarahan. Ganti dengan humor.
Ketika otak emosional mengambil kontrol atas otak rasional, akan melemahkan berpikir rasional. Akibatnya, kita bereaksi bukan bertindak. Hampir tidak mungkin untuk berpikir rasional karena bagian otak kita berpikir dengan dihambat. Kami menyebutnya ini menggerakkan pembajakan , dan itu terjadi pada orang setiap hari.
Ketika otak emosional bereaksi pertama, kita tidak bisa berbuat banyak lakukan untuk mencegah pembajakan emosional-itu bukan bagian rasional otak yang berhubungan dengan respons emosional. Oleh karena itu, tanggung jawab kita untuk belajar bagaimana menangani emosi negatif dan bagaimana bertindak bukannya bereaksi.

Salam, EMOSI^^